#header-inner:hover{background-position:center;border:1px solid #fff; background: #ccff66;overflow:hidden; box-shadow: 1px 1px 4px 3px rgba(0,0,0,0.5); box-shadow: 0 3px 6px rgba(0,0,0,.5); transform: rotate(-0deg); -webkit-transform: rotate(-0deg); -o-transform: rotate(-0deg); -moz-transform: rotate(-0deg); border-radius: 30px 0 30px 0; -moz-border-radius: 30px 0 30px 0; -webkit-border-radius: 30px 0 30px 0; -o-border-radius: 30px 0 30px 0; transition: all 0.5s; -moz-transition: all 0.5s; -webkit-transition: all 0.5s; -o-transition: all 0.5s;}}
Alligator

Friday 3 March 2017

TOKOH PRAMUKA DUNIA

Lahirnya Gerakan Pramuka tak lepas dari tokoh-tokoh penting. Pramuka yang berasal dari Inggris dengan nama Scout ini memiliki tokoh-tokoh penting dalam perjuangannya. Tokoh-tersebut antara lain:


1. Agnes Baden-Pawell  

Agnes Baden-Powell (lahir di Inggris, 16 Desember 1858 – meninggal di Inggris, 2 Juni 1945 pada umur 86 tahun) adalah saudara perempuan Robert Baden-Powell pelopor Gerakan Kepanduan. Agnes Baden-Powell dikenal karena kontribusinya dalam Gerakan Kepanduan Putri bersama kakaknya, Robert Baden-Powell.



Ia adalah anak ke-9 dari sepuluh bersaudara, dan anak perempuan ke-3 dari Rev. Baden Powell dan Henrietta Grace Smyth. Pada saat ia berumur 2 tahun, ayahnya meninggal dunia, dan untuk menghormatinya, ibunya menambahkan nama "Baden" pada nama keluarga mereka sehingga menjadi Baden-Powell. Sejak kecil, Agnes Baden-Powell sudah menunjukan ketertarikannya terhadap berbagai bidang, ia tumbuh sebagai musikus, bermain organ, piano dan biola, menguasai 11 bahasa dan ia juga memiliki ketertarikan dalam ilmu alam dan astronomi. Bahkan bersama kakaknya Baden Fletcher Smyth Baden-Powell, ia pernah membuat balon udara dan terbang bersama-sama. Ia juga tercatat sebagai anggota kehormatan the Royal Aeronautical Society dari tahun 1938. Ia juga pernah menjadi Ketua Divisi Palang Merah Westminster. 
Pada tahun 1908, ia mengikuti kakaknya, Robert Baden-Powell membentuk sekelompok kecil anak putri yang mampu bertindak pada saat darurat, ia menamakan “Girls' Emergency Corps". Tahun 1909, ketika para pandu putra mengadakan rally di Crystal Palace, London, para pandu putri ini berkumpul dan berharap untuk bergabung bersama. Akhirnya Robert Baden-Powell meminta bantuan Agnes untuk mengorganisir mereka, bersama-sama, mereka menerbitkan Pamphlet A dan Pamphlet B, panduan untuk kepanduan putri. Tahun 1910, Agnes dan beberapa temannya membentuk komite untuk mengorganisasi Kepanduan Putri dengan Agnes sebagai Presidennya, mereka mulai menempati ruangan kantor di Markas Besar kepanduan putra. Baden-Powell meminjam uang untuk menyewa ruangan ini.
Pada tahun 1920, ia mengundurkan diri sebagai Presiden dan memberikan kesempatan kepada Putri Mary, putri dari Raja George V untuk menjabat sebagai Presiden. Ia menjabat sebagai wakil Presiden hingga ia meninggal pada tahun 1945.



Sumber: Wikipedia




2. Robert Baden-Powell
 Robert Stephenson Smyth Baden Powell atau Baron Baden Powell I yang kemudian terkenal sebagai Baden Powell, BP, atau Lord Baden Powell, lahir di Paddington, London pada 22 Februari 1985. Nama kecilnya Robert Stephenson Smyth Powell. Powell merupakan nama keluarga dari ayahnya, Baden Powell yang merupakan seorang pendeta dan dosen Geometri di Universitas Oxford. Sedangkan Smyth diambil dari nama ibunya, Henrietta Grace Smyth. Ayah Stephenson (Baden Powell) meninggal dunia saat Stephenson masih berusia 3 tahun. 


Karena ditinggal mati oleh ayahnya sejak kecil, Robert Stephenson mendapatkan pendidikan watak dan aneka keterampilan dari ibu kakak-kakaknya. Peran ibu bagi Baden Powell bahkan pernah diungkap langsung oleh beliau dengan kalimat, “Rahasia keberhasilan saya adalah ibu saya.”



Sejak kecil Baden Powell dikenal anak yang cerdas, gembira, dan lucu sehingga banyak disukai oleh teman-temannya. Di samping itu Baden Powell pun pandai bermain musik (piano dan biola), teater, berenang, berlayar, berkemah, mengarang, dan menggambar.



Setamat sekolah di Rose Hill School, Tunbridge Wells, Robert Stephenson (Baden Powel) mendapat beasiswa untuk sekolah di Charterhouse. Dan setelah dewasa, Baden Powell bergabung dalam ketentaraan Inggris. Beliau sering ditugaskan di luar Inggris seperti bergabung dengan 13th Hussars di India (1876), dinas khusus di Afrika (1895), memimpin Pasukan Dragoon V (1897), pemimpin resimen di Zulu Afrika Selatan (1880), Kepala Staf di Rhodesia Selatan (sekarang dikenal Zimbabwe) tahun 1896, memimpin The Mafeking Cadet Corps di Mafeking, Afrika Selatan (1899-1900).



Selama menjadi tentara, banyak hal yang dialaminya. Pengalaman itu diantaranya:

  1. Saat menjadi pembantu Letnan pada 13th Hussars yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
  2. Bersama The Mafeking Cadet Corp, mempertahankan kota Mafeking, Afrika Selatan, meskipun dikepung bangsa Boer selama 127 hari dalam kondisi kekurangan makan. Padahal The Mafeking Cadet Corp hanyalah pasukan pembawa pesan yang tidak berpengalaman menghadapi musuh.
  3. Mengadakan latihan bersama dan bertukar kemampuan survival dengan Raja Dinizulu di Afrika Selatan.
Berbagai pengalaman tersebut ditulis dalam buku berjudul 'Aids to Scouting' pada tahun 1899. Buku ini sebenarnya merupakan panduan bagi tentara muda Inggris dalam melaksanakan tugas penyelidik. Buku ini kemudian terjual laris di Inggris. Bahkan tidak hanya dibaca oleh para tentara saja tetapi digunakan juga oleh para guru dan organisasi pemuda.
Melihat banyaknya pengguna buku 'Aids to Scouting', dan atas saran William Alexander Smith (Pendiri Boys Brigade; salah satu Organisasi Kepemudaan di Inggris) Baden Powell berniat menulis ulang buku tersebut untuk menyesuaikan dengan pembaca remaja yang bukan dari ketentaraan. Untuk menguji ide-ide barunya, pada 25 Juli - 2 Agustus 1907 Baden Powell menyelenggarakan perkemahan di Brownsea Island bersama dengan 22 anak lelaki yang berlatar belakang berbeda. Hingga pada tahun 1908 terbitlah buku 'Scouting for Boys' yang kemudian menjadi acuan kepramukaan di seluruh dunia.
Tahun 1910, atas saran Raja Edward VII, Baden Powell memutuskan pensiun dari ketentaraan dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal untuk fokus pada pengembangan pendidikan kepramukaan. 
Pada Januari 1912 Baden Powell bertemu dengan Olave St Clair Soames saat di atas kapal dalam lawatan kepramukaan ke New York. Mereka kemudian menikah pada tanggal 31 Oktober 1912. Mereka tinggal di Hampshire, Inggris dan dianugerahi 3 orang anak (satu laki-laki dan dua perempuan), yaitu: Arthur Robert Peter (Baron Baden-Powell II), Heather Grace (Heather Baden-Powell), dan Betty Clay (Betty Baden-Powell).
Tahun 1930-an Baden Powel mulai sakit-sakitan. Pada tahun 1939 Baden-Powell dan Olave memutuskan pindah dan tinggal di Nyeri, Kenya. Hingga pada tanggal 8 Januari 1941 Baden Powell meninggal dan dimakamkan di pemakaman St. Peter, Nyeri.
Semasa hidupnya Baden Powell mendapatkan berbagai gelar kehormatan, termasuk gelar Lord dari Raja George pada tahun 1929. Pun Baden Powell aktif menulis berbagai buku baik tentang kepramukaan, ketentaraan, maupun bidang lainnya. Beberapa buku tentang kepramukaan yang ditulisnya antara lain, Scouting for Boys (1908), The Handbook for the Girl Guides or How Girls Can Help to Build Up the Empire (ditulis bersama Agnes Baden-Powell; 1912), The Wolf Cub's Handbook (1916), Aids To Scoutmastership (1919), Rovering to Success (1922), Scouting Round the World (1935) dll.
Sumber: WikipediaPramukaria



3. Carl XVI Gustaf dari Swedia 



Carl XVI Gustaf (Carl Gustaf Folke Hubertus, lahir di Solna, 30 April 1946; umur 69 tahun) bergelar Yang Mulia Sang Raja adalah Raja Swedia saat ini. Ia adalah putra satu-satunya Pangeran Gustaf Adolf (1906-1947) dan Putri Sibylla dari Sachsen-Coburg-Gotha (1908-1972). Ia naik takhta pada 15 September 1973 setelah kakeknya, Gustaf VI Adolf meninggal dunia.
Carl Gustaf ialah anak bungsu dari 5 bersaudara dan satu-satunya putra Pangeran Gustaf Adolf dan Putri Sibylla. Kematian ayahnya dalam kecelakaan pesawat di luar Kopenhagen, Denmark pada 26 Januari 1947 meninggalkan Carl Gustaf yang berusia 9 bulan kedua dalam garis pewaris tahta, di belakang kakendanya, Putra Mahkota Gustaf Adolf. Saat buyutnya Raja Gustaf V meninggal pada 1950, Carl Gustaf yang berusia 4 tahun menjadi pewaris tahta Swedia.
Ia merupakan Ketua Kehormatan Yayasan Pramuka Sedunia, dan sering ikut serta dalam kegiatan kepramukaan di Swedia dan luar negeri. Ia menghadiri Jambore Nasional di Virginia, Amerika Serikat pada 1981 dan dianugerahi Bronze Wolf, satu-satunya medali Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia, dianugerahi oleh Komite Pramuka Sedunia untuk layanan istimewa dalam pramuka dunia, pada 1982. Barangkali, di seluruh dunia, Carl XVI Gustaf terkenal sebagai presenter Penghargaan Nobel tiap tahun. Ia juga menganugerahkan Hadiah Musik Polar. Tahun ini Carl XVI Gustaf mendatangi Indonesia dalam Jambore di Jawa Barat.




4.  Juliette Gordon Low


Juliette Gordon Low (Savannah, 31 Oktober 1860 - 17 Januari 1927) ialah seorang pimpinan pemudi berkebangsaan Amerika Serikat dan pendiri Girl Scouts of the USA pada tahun 1912.

Ia terlahir sebagai Juliette Magill Kinzie Gordon dan dikenal sebagai "Daisy" sepanjang hidupnya. Keluarga ibunya berasal dari Chicago. Pada usia 26 tahun, menentang kehendak OrTunya, ia menikah dengan William "Willy" Mackay "Willy" Low, anak seorang pedagang katun kaya yang merupakan bangsawan Inggris. Setelah sebelumnya tuli di salah satu sisi telinga akibat infeksi, pada pernikahannya itu ia menjadi tuli total setelah sedikit nasi tersangkut di telinganya yang sehat. Selama proses pengeluaran nasi, gendang telinganya tertusuk dan terinfeksi.


Pasangan muda tersebut pindah ke Inggris. Pernikahannya dengan Tn. Low tak membuahkan anak dan tak bahagia. Juliette menuntut cerai karena kebiasaan suaminya yang suka mabuk-mabukan dan merayu wanita lain. 6 tahun setelah kematian suaminya akibat stroke, Juliette bertemu Robert Baden-Powell dan saudarinya Agnes. Ia dan Sir (kemudian Lord) Baden Powell memiliki minat yang sama di bidang pahatan dan seni. Sir Baden-Powell merupakan pahlawan Perang Boer Kedua.



Selama di Britania Raya, Juliette bekerja sebagai pimpinan Pandu Puteri untuk barisan yang diorganisasinya di Skotlandia dan London. Ketika kembali ke Amerika Serikat pada tahun 1912, Juliette menghubungi sepupunya: "Datanglah! Aku membawa sesuatu untuk para gadis Savannah, dan seluruh Amerika, dan seluruh dunia, dan kita akan memulainya nanti malam!" Pada tanggal 12 Maret 1912, Juliette mengumpulkan 18 gadis untuk mendaftar ke barisan pertama American Girl Guides. Margaret "Daisy Doots" Gordon, keponakan dan yang senama dengannya, merupakan anggota pertama yang terdaftar, namun tak menghadiri pertemuan pertama. Nama organisasi tersebut berubah menjadi Girl Scouts pada tahun berikutnya. Organisasi tersebut dijadikan badan hukum pada tahun 1915, dengan Juliette yang menjabat sebagai presiden hingga tahun 1920 ketika ia diberi gelar "pendiri".


Ia meninggal pada usia 66 tahun akibat kanker payudara. Ia dimakamkan bersama dengan seragam pramukanya di Laurel Grove Cemetery, Savannah, Georgia.

8.Olave Baden-Powell


Olave St Clair Baden-Powell, Baroness Baden-Powell, GBE (lahir di Chesterfield, Inggris, 22 Februari 1889 – meninggal di Bramley, Inggris, 25 Juni 1977 pada umur 88 tahun) adalah istri Robert Baden-Powell, pelopor Gerakan Kepanduan. Ia dilahirkan di Chesterfield, Inggris dengan nama Olave St Clair Soames namun setelah menikah dengan Robert Baden-Powell, ia lebih dikenal dengan nama Olave Baden-Powell atau Lady Baden-Powell atau The Dowager Lady Baden-Powell.
Ia dikenal karena kontribusinya dalam membangun Gerakan Kepanduan Putri Inggris dan dunia, Olave Baden-Powell menjadi ketua kepanduan putri Inggris pada tahun 1918, kemudian menjadi ketua kepanduan putri dunia pada tahun 1930. Selama hidupnya ia sempat mengunjungi 111 negara, untuk membantu perkembangan Gerakan Kepanduan di seluruh dunia.



Olave Soames adalah anak ketiga dan anak perempuan termuda dari pasangan Harold Soames dan Katherine Soames. Ia didik oleh ayah dan ibunya di rumah. Pada masa mudanya ia aktif dalam berbagai kegiatan lapangan seperti olahraga; tenis, renang, sepak bola, dan mendayung. Ia juga belajar bermain violin.
Pada tahun 1912, ia bertemu dengan Robert Baden-Powell, dalam sebuah perjalanan kapal laut ocean liner (RMSP Arcadian) ke New York, pada saat itu umurnya baru 23 dan Baden Powell 55. Uniknya, mereka memiliki kesamaan tanggal lahir dan memutuskan untuk bertunangan pada tanggal yang sama juga. Pada tanggal 30 Oktober 1912 mereka memutuskan untuk menikah.



Olave mulai ambil bagian dalam Kepanduan Putri pada tahun 1914, dan pada tahun 1918 diangkat sebagai Kepala Kepanduan Putri Inggris. Pada bulan Oktober 1939, Ia pindah ke Nyeri, Kenya bersama dengan Baden-Powell, hingga Baden-Powell meninggal pada 8 Januari 1941.Tokoh Gerakan Pramuka Dunia
Sepeninggal Baden-Powell, ia memimpin Gerakan Kepanduan Putri selama kurang lebih 40 tahun dan mengembangkan Gerakan Kepanduan ke seluruh penjuru dunia. Ia sempat terkena serangan jantung pada tahun 1961 di Australia, dan akibatnya ia dilarang untuk berpergian keluar negeri lagi. Ia meninggal pada tanggal 25 Juni 1977 di Birtley House, Bramley Inggris, abu jenasahnya dibawa ke Kenya dan dimakamkan di tempat pemakaman Baden-Powell.

0 comments:

Post a Comment

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com